Tahun 1954 | |||
| Terinspirasi oleh semangat Nasionalisme untuk membuat sebuah alat komunikasi bagi sebuah negara baru, Indonesia, Drs. H.Thayeb Moh.‘Gobel’ mendirikan PT Transistor Radio Manufacturing di Cawang, Jakarta, yang menjadi pelopor dari pabrik transistor radio yang disebut dengan “Tjawang”. | ||
Tahun 1957 | |||
Drs. Thayeb Moh.‘Gobel’ menerima beasiswa Colombo Plan. Saat itu ia sedang melanjutkan studi di Jepang dimana ia bertemu dengan Mr.Konosuke Matsushita, pendiri dari Matsushita Electric Industrial Co., Ltd. | |||
Tahun 1960 | |||
| Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Teknikal antara PT Transistor Radio Manufacturing dan Matsushita Electric Industrial Co., Ltd. (Jepang). | ||
Tahun 1962 | |||
| Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Teknikal tersebut, PT Transistor Radio Manufacturing memproduksi televisi tanpa warna pertama di Indonesia, yang bertujuan untuk memungkinkan masyarakat Indonesia menonton Asian Games (Jakarta). Produk pertama diberikan kepada Ibu negara, Ibu Fatmawati Soekarno . | ||
Tahun 1970 | |||
| Mendirikan PT National Gobel (Perangkat Elektronik Rumah Tangga). | ||
Tahun 1974 | |||
Mendirikan PT. Met Gobel, sebuah pabrik lokal yang menunjang aktifitas perdagangan dan produk-produk impor dari Matsushita ke Indonesia. Mereka mengimpor baik produk- produk elektronik kebutuhan konsumen dan produk-produk elektronik kebutuhan kerja, seperti alat-alat elektronik penyiaran dan pabrik, yang tidak diproduksi oleh PT. National Gobel. | |||
Tahun 1979 | |||
| Mendirikan Matsushita Gobel Education Foundation (Yayasan Pendidikan). Misinya adalah untuk meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. | ||
Tahun 1981 | |||
| Drs.H.Thayeb Moh. ‘Gobel’ menerima penghargaan Kun Santo Zuikosho dari Pemerintah Jepang atas usahanya untuk membangun dan memelihara hubungan diplomatik bilateral antara Jepang dan Indonesia dalam bidang sosial budaya, komunikasi, dan perdagangan. | ||
Tahun 1985 | |||
| Menerima penghargaan “Upakarti” dari Pemerintah Indonesia atas usahanya menunjang wiraswastawan menengah kebawah. | ||
Tahun 1987 | |||
| Mendirikan PT Matsushita Gobel Battery Industry (manggan, lithium, koin, senter). | ||
Tahun 1990 | |||
Masa ini ditandai dengan perkuatan Matsushita Gobel Group. Sejumlah banyak pabrik dan perusahaan retail didirikan. | |||
Tahun 1991 | |||
PT National Panasonic Gobel (Satu-satunya agen retail NABEL dan MGBI) PT Matsushita Kotobuki Electronic Indonesia (mengekspor VCR, CD-ROM, dan TV) . | |||
Tahun 1992-1993 | |||
PT Batam Matsushita Battery (Batere NICAD) PT Panasonic Gobel Electronics Components (komponen keramik, speaker, produk induktif, dan produk- produk terkait lainnya) Bersama dengan Matsushita Electric Works, Ltd. mendirikan PT Matsushita Gobel Electric Works Manufacturing (fikstur pencahayaan, komponen, alat perkabelan). PT Matsushita Denko Gobel (retail dan distribusi MABEL) | |||
Tahun 1995-1996 | |||
PT Matsushita Electronic Components PT Matsushita Semiconductor Indonesia (semikonductor, mikrochip) PT Matsushita Lighting Indonesia | |||
Tahun 1998 | |||
| MEI mendirikan PT Matsushita Kotobuki Electronics Peripherals Indonesia (MKPI) di Batam yang merakit produk-produk tambahan untuk komputer. Memberikan kontribusi untuk kualitas dan profesionalisme Televisi Indonesia dengan mengadakan Panasonic Awards sejak 1997. | ||
| Bersama dengan Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia menyediakan pusat pelayanan kesehatan dan fasilitas-fasilitas untuk masyarakat industri sekitar. | ||
Tahun 2000 | |||
| Perpanjangan hubungan kerjasama Matsushita-Gobel dalam PT National Gobel. | ||
| Bersama dengan Iwan Tirta mendukung pelestarian Kerajinan Batik Tradisional. | ||
| Memberikan sumbangsih untuk pengembangan sumber daya manusia melalui Beasiswa Panasonic dan National Gobel yang dibagi menjadi dua kategori: untuk mahasiswa S1 di Indonesia dan mahasiswa S2/S3 di Jepang. | ||
Tahun 2003 | |||
| Kunio Nakamura, direktur MEI, menerima “Bintang Jasa Pratama”, Keberhasilan Pemerintah Indonesia yang tertinggi untuk Industri Swasta Jepang atas usahanya mengembangkan industri Indonesia Tahun 2005 Perubahan Nama dari PG COM (Panasonic Gobel Electronic Components menjadi PEDIDA (Panasonic Electronic Devices Indonesia) Tahun 2006 Gobel menarik seluruh sahamnya di PT.PEDIDA (Panasonic Devices Indonesia) September 2007 PT.PEDIDA dinyatakan ditutup "sangat tragis nasibnya" Perusahan yang ketika masih bernama PG COM ditahun 2003 pernah menjadi perusahaan terbaik se Jawa Barat, telah berkontribusi secara terus-menerus menyumbangkan profit dari TH 1993 s/d TH 2003 diatas 10% dengan Total Sales Amount U$ 131 million/Tahun, cuma hanya alasan produk sudah ketinggalan jaman ditutup begitu saja. Ironi dan tidak logis bagi sebuah Perusahaan yang bernaung dibawah ketiak Matshusita Group berlebelkan Nama Besar Panasonic yang memiliki ribuan produk baru tidak bisa share/ transfer produk ke PGCOM/PEDIDA Harusnya Pemerintah melek mata dengan alasan penutupan PGCOM/PEDIDA tersebut..... Sudahkan Pemerintah sebelum mengeluarkan siaran Pers-nya menggunakan analisa 5W 1H, Why....Why....Why.....dengan dilengkapi Tree Diagram + Fisbone Diagram dan methode-methode lainnya.............. Ini Tantangan buat Komponen Bangsa,.......................................... |
Kamis, 22 November 2007
SEJARAH PT. Panasonic Electronic Devices Indonesia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar